Intel Xeon w3-2423 vs Qualcomm Snapdragon 678

Geekbench 5, 64bit (Single-Core)

Geekbench 5 adalah benchmark lintas platform yang banyak menggunakan memori sistem. Memori yang cepat akan banyak mendorong hasilnya. Tes single-core hanya menggunakan satu core CPU, jumlah core atau kemampuan hyperthreading tidak dihitung.

Geekbench 5, 64bit (Multi-Core)

Geekbench 5 adalah benchmark lintas platform yang banyak menggunakan memori sistem. Memori yang cepat akan banyak mendorong hasilnya. Tes multi-core melibatkan semua core CPU dan mengambil keuntungan besar dari hyperthreading.

Geekbench 6 (Single-Core)

Geekbench 6 adalah tolok ukur untuk komputer, notebook, dan smartphone modern. Apa yang baru adalah pemanfaatan yang dioptimalkan dari arsitektur CPU yang lebih baru, misalnya berdasarkan konsep big.LITTLE dan menggabungkan inti CPU dengan ukuran berbeda. Tolok ukur inti tunggal hanya mengevaluasi kinerja inti CPU tercepat, jumlah inti CPU dalam sebuah prosesor tidak relevan di sini.

Geekbench 6 (Multi-Core)

Geekbench 6 adalah tolok ukur untuk komputer, notebook, dan smartphone modern. Apa yang baru adalah pemanfaatan yang dioptimalkan dari arsitektur CPU yang lebih baru, misalnya berdasarkan konsep big.LITTLE dan menggabungkan inti CPU dengan ukuran berbeda. Tolok ukur multi-core mengevaluasi kinerja semua inti CPU prosesor. Perbaikan thread virtual seperti AMD SMT atau Hyper-Threading Intel berdampak positif pada hasil benchmark.

AnTuTu 8 Benchmark

AnTuTu 8 Benchmark mengukur kinerja SoC. AnTuTu membandingkan CPU, GPU, Memori serta UX (User Experience) dengan mensimulasikan penggunaan browser dan aplikasi. AnTuTu dapat membandingkan CPU ARM apa pun yang berjalan di bawah Android atau iOS. Perangkat mungkin tidak dapat dibandingkan secara langsung jika benchmark telah dilakukan di bawah sistem operasi yang berbeda. Pada benchmark AnTuTu 8, performa single-core sebuah prosesor hanya sedikit berbobot. Evaluasi terdiri dari kinerja multi-core prosesor, kecepatan RAM dan kinerja grafis internal.

Performa AI/ML

Prosesor dengan dukungan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML) dapat memproses banyak kalkulasi, terutama pemrosesan audio, gambar, dan video, jauh lebih cepat daripada prosesor klasik.